Minggu, 30 Oktober 2011

pernyataan perang

ini perjalanan baru dimulai, siapkan parang, siapkan bambu ini semangat masih ingin berkoar seperti lalu walau kadang memudar... tetap semangat dengan semangat teman biru dan si pendamping...

Kamis, 25 Agustus 2011

Pernyataan

makin lama,lagi beku ini...bukan cuaca karna memang hati ini beku... makin menusuk lagi lihat itu, dan kini pertanyaan kembali terkuak " sampai sini kah semua...?? " kaku ini makin menjadi... beku ini makin menjalar nafas lewat darah, ku tau memang bukan permadani indah aku ini hanya permadani tua dan usang... tak perduli berapa lama tetap saja beku hati ini... masih menunggu peri bersayap itu... bukan umbaran hanya pernyataan ku dan ku tau suatu saat ku akan berkata... "HATI INI SENYUM"

Senin, 22 Agustus 2011

tak cukup

ini sajak tak ada habis... masih luka masih menulis.. sampai kapan..? aku letih lagi.. ingin kusendiri dalam kebisingan yang ku benci... menangis lagi... sampai kapan..?? menghela nafas lagi... kini jubah berwarna hitam kelam pekat... berjiwa pun tak bisa ku tahan... masih menunggu yang tak pantas di tunggu.. ini tulisanpun layak sampah... cuma diam dan ku tau biru ini makin berontak kesekujur tubuh... sang adipati kini menjadi pion.. kini raja tak bermahkota.. layak kebun tak berwarna.... aku butuh angin itu... angin pandawa merah...

ingat lalu

menghela nafasku lagi...keletihan ini makin menjadi .. makin menarik hati berlalu lagi... mungkin inilah ikrarku dulu yang mulai nampak... yang ku tau ini hati masih beku... meggapaipun aku tak tau... menanti asa yang lalu... aku menghela lagi...aku nampak sakit lagi.. aku kini makin menghilang... tak ingin semua hanya ingin kembali lalu saat jiwa terbahak... disamping bertalu wajah2 sahabat...saat ini masih ku bertanya misteri hidupku... makin menjadi pasti nanti... makin berteriak... hati kecil kini tertidur lelap... jiwa kini ku terbunuh diam... masih ragu dalam kebiruan... yang ku tau hanya berjalan menyusuri melawan arus hidup..

dan lagi...

kini hari berlalu lagi...simpati jiwa hilang entah... kini hatipun dipertanyakan mulai sampai mana.. ingin jiwa lepas penat,ingin jiwa hilang pedih.. menetes peluh terus ku berdiam... sepatah sabda kini hanya dikertas dan mulut sudah tak melingkarkan lagi... jiwa saja belum cukup... terus di gempur ke relung... tak ku sangka inilah remajaku yang ku anggap indah... berkelam lagi dan terus,pilihan mana yang ku tak tau... ini hati lagi2 biru, lagi2 beku ditepa nestapa teramat sangat... menunggu bendera kuning berkibar... semangat kini tak ada 45, bung ajarkan saya semangat... mengeluh dan menangis di peraduan bulanku... tak terisi semangat membarui... wahai sang merah dan jingga apa ku salah...?? menghilang dalam tepisan anganku yang biru beku....

Sabtu, 20 Agustus 2011

sadarkan

kita pijak kadang semu...melawan arus kadang kita... berperasangka indah berparas harap... ketika jatuh siapa bisa tolong ?? dan saat itu hujan turun dan badai datang teramat...

Sajadah Palsu

sandaran jiwa makin berlalu
kicauan hati makin mengecil
pengecut kini yang tampak
tak habis 3 lembar sajak

tak habis sampai ke akar nafas
ini lembing ibadah ku menjauh
ini sabda yang kupilih keluar
jujur memang ini ada apanya

semangat kelabu tampak
dibelakangnya tetap biru
membeku sendiri
yang kutahu akan tetap dan yakin ada tempat

ku tak tau mulai lagi dari mana
jikalau kembali lagi ku tak tau
ini hatiku berdarah, ini jiwaku penuh nanah
ini sandaran sudah tak ada

hanya hitam yang kian hari makin menyatu
sang kuasa pun kini mungkin merah melihatku, melihat apa ku jadi ini

ku tau tak mudah
ku tau akan sangat sulit
aku yang sekarang bukan aku yang dulu

hanya sabda tersisa
terus, terus dan terus membeku pekat

Jkt, 20-08-2011

Kegalauan Ini

ini hati tak tau haluan
ini hati pupus sebelah
ketika ku bertemu
ku pandang lagi foto tahun itu

pandang lagi semangat itu
yang kini tlah hilang ku tak tau
kini semua makin membiru beku
kala puan membuat deklarasi

hati kian meredup
tapi entah tetap berdetak kencang
ku yang berjalan menjauh namun ragu
berteriak namun tak pernah keluar sepatah

kini terdiam lagi
membangun sesuatu yang lain lagi
lain prinsip juga pandang
entah, yasudah, jalan sajalah
toh ini semua karma ku bukan karma siapa

Jkt, 20-08-2011

ternyata ada jarum di kain putih itu...

ternyata ada jarum,ada sakit,ada luka yang menutup tertutup... sudah selang hari lebih kini sang suara tak berkicau lagi... masih berat di amarahkah...jujur yang ku kata akan bergejolak lagi pasti... akan memerahkan lagi pasti..... akan memberatkan langkah lagi...kini ku diam dan membiru beku... diam yang kelabu... bernafas canda semu... raut wajah ini makin membisu kala makin banyak tekanan, hanya membual kata indahku pada yang lain walau masih tersisa kapas di hati ini... namun entah keganjalan aku yang tetap bertahan... mengumbar lagi.. menyeru lagi namun di kecil ini masih dipertanyakan... ingin berlari namun takut kau pergi entah... tetap diam...?? lebih ku takut akan kabut hitam yang kelak pasti menelanku....

Rabu, 03 Agustus 2011

tanda itu...

semakin berat hati ini...
makin menguntai akhirnya..
makin menjadi endingnya...
menggantung terbawa angin itu...
malam ku keluar dan kulihat tak ada bintang...
dan seseorang berkata tak ada bintang di mataku...
kemana bintang itu ??
hari terus tanpa jahit.. luka yang besar... bukan luka orang... hanya luka bermain sendiri... tak bisa ku luap lagi...
jiwa tak sependapat... terus berjuaaanngg...!!!!
 ngiangan sabda dan purnama mu lah penenang diri hening malam tanpa bintangku...
walau ku tau kini bintangpun tak lagi ingin bersinar denganku karena ada sang bulan...

menanti,berjuang,berdiri diatas nama biru menunggu sang merah...

Minggu, 30 Januari 2011

Tajuk sepi seringai

ternganga
semakin hari berlalu
semakin keras
dan lebar luka

tarangkat akan kisah
tertawa...semakin terbahak

kenyataan ini, pahit
kau yang lemah
atau sengaja melemah?

hitam tinggalah hitam
kisah yang digarap dengan serius
bak roman picisan yang berlebih

bertepuklah
berpedihlah
bersandiwaralah

seakan jiwa ini mati
mati karena luka atau mungkin
matinya hitam

sulit terungkap
jiwa lemah
pikir tak terawang
kata berbelit desir
semakin tak terarah jelas

ini hidup yang terlalu takut senja
takut semua menutup
kau menutup,
yang lalu dulu ikut menutup

bahkan mungkin
sang pencipta ikut menutup

 Karya : iLham n.k               January 2011

About Me

Foto saya
Penggila laut, pegalau yang tak pernah kehabisan waktu