Malam membuka cakrawalanya
Sinar jingga perlahan nampak
Tak lagi kulihat sendu
Tak lagi kurasa resah
Semua muncul dan tenggelam
Hadir dan menghilang
Tapi tidak dengan dia
Ingin kukasih rindu
Tapi sayang bukan miliknya
Jadi kukasih serdadu
Biar jaga setiap rima
Teguh janji kita pegang
Meski kadang nakal kau buat
Gelitik aku dengan gemericik
Dan merdumu yang tak bisa kuredam
Andai bisa kubawa kau terbang
Sayang sayap ini sudah ku lelang
Untuk saudagar yang jiwanya gamang
Andai kau datang lebih awal
Biar kukasih cuma-cuma
Jangan pergi, biar kutemani...
31-12-2018
Selasa, 25 Desember 2018
Antara Bulakan dan Pelabuhan Panjang
Jantung hati dan inti kemanusiaan
dua hal yang sering diuji oleh Tuhan
ketika kembali pada kesabaran
maka jiwa rebah pada kepasrahan
ketika kembali pada kesabaran
maka jiwa rebah pada kepasrahan
yang pergi dan menghilang
terbang dan mencari tempat tuk pulang
jika dengan tangis semua akan tenang
maka menangis dan lepas segala tegang
terbang dan mencari tempat tuk pulang
jika dengan tangis semua akan tenang
maka menangis dan lepas segala tegang
Dekat dan rengkuhlah, jangan dilawan
biar kami ikut topang segala kegelisahan
bak pohon pinus yang kuat menahan
segala mara yang datang menekan
biar kami ikut topang segala kegelisahan
bak pohon pinus yang kuat menahan
segala mara yang datang menekan
Rindu dan doa yang terus berkumandang
menjadi tanda kasih pada yang disayang
semua tawa pasti terkenang
dan cinta, tak akan pernah hilang...
menjadi tanda kasih pada yang disayang
semua tawa pasti terkenang
dan cinta, tak akan pernah hilang...
Bdg, 23-12-18
Senin, 17 Desember 2018
Luka-liku
Aku datang dengan duka
penuh luka yang tertancap dalam sukma
sudikah kiranya kau terima?
aku yang tersisa cuma kata-kata
sudikah kiranya kau terima?
aku yang tersisa cuma kata-kata
Lebih tajam dari belati
tak wangi seperti melati
tak pantas untuk jadi
kado untuk pujaan hati
tak wangi seperti melati
tak pantas untuk jadi
kado untuk pujaan hati
Merayap pelan jalanku
kurapal doa pelan-pelan
menghitung setiap alfabet yang ada
seperti kala ibu dahulu
kurapal doa pelan-pelan
menghitung setiap alfabet yang ada
seperti kala ibu dahulu
Meraba kembali hidup
seperempat abad mungkin
penuh dosa
atau sekadar putus asa
seperempat abad mungkin
penuh dosa
atau sekadar putus asa
Ribuan kata sudah kutinta
rapi dengan jarak yang sudah dicermati
siap ku kasih
bila waktu direnggut ilahi
rapi dengan jarak yang sudah dicermati
siap ku kasih
bila waktu direnggut ilahi
Sudikah bila ku menetap
barangkali hanya sesaat
kalau boleh,
bersandar dari dunia.
barangkali hanya sesaat
kalau boleh,
bersandar dari dunia.
Sabtu, 17 Maret 2018
Melati Jangan Mati
Melati yang disangkar
dipaksa iri pada sang mawar
menangis sendu
pada kelopaknya, air mata jatuh
yang suci, meski banyak
luka bekas sayatan
Melati yang murung
dipaksa mekar tanpa air
dipaksa indah hanya
berbekal tanah
Melati yang bernasib buruk
terlatih hanya untuk dipetik
keindahan nafsu sesaat
lepas, lalu dibuang ke jalan.
Melati yang cantik
tapi sayang tubuhmu dianggap gundik
oleh lalaki yang hatinya licik
menatap jalan seorang putri pingit
dipaksa iri pada sang mawar
menangis sendu
pada kelopaknya, air mata jatuh
yang suci, meski banyak
luka bekas sayatan
Melati yang murung
dipaksa mekar tanpa air
dipaksa indah hanya
berbekal tanah
Melati yang bernasib buruk
terlatih hanya untuk dipetik
keindahan nafsu sesaat
lepas, lalu dibuang ke jalan.
Melati yang cantik
tapi sayang tubuhmu dianggap gundik
oleh lalaki yang hatinya licik
menatap jalan seorang putri pingit
Langganan:
Postingan (Atom)