ada rindu yang pelan tertinggal di bilik kamar
mengudara dan melayang di setiap partikelnya
membius, menaikkan setiap syaraf indera tubuh
memaksa dan meminta lebih untuk dimanjakan
berlabuh kapal yang lama pergi
kenapa hendak berlabuh sekarang?
pergi kemana saja kisana berlayar?
tanyamu dalam tutur lembut dan menunggu
setiap perahu akan bermuara,
tidak ada perjalan maka tidak ada pengalaman
juga keyakinan, di sanalah kita berjuang
menguras setiap inci hati untuk kelak diisi
detik jam beralih, dan tahun pun berganti
memperingati gadis kecil menjelma pemberani
bukan gunung yang kau taklukan
bukan lautan yang kau kuasai
namun menghadapi ketakutan diri
yang perlahan jadi ajimat pelindung hati
gadis kecil beranjak dewasa
cukupkan diri setelah lama bertualang
maukah ia melangkah lagi
menaiki kapal yang kini kembali
tidak ada ucapan tulus kecuali dari hati
dan ini kata boleh kau pegang janji
karena kutulis dengan doa yang suci
berharap semua yang terbaik dapat diberi
Selamat dua-empat!
Jkt, 04-04-2019